Dinamika Idol

Dinamika Idol 

(14/09/2023)


pernah dengar istilah perfeksionis? iya, kepribadianku cukup cocok dengan definisi perfeksionis. hanya saja malas lebih mendominasi. pernah dengar perfeksionis yang malas? haha. 

dan, aku juga suka dengan dunia musik, khususnya genre dance, atau musik apapun yang bisa dibuat menggerakkan badan--termasuk senam. satu-satunya olah raga yang aku sukai adalah senam. serta, seni yang paling aku sukai adalah menari.

mungkin dua hal itu adalah beberapa latar belakang kenapa aku suka sama k-pop.

salah satu genre di dunia dengan musik yang menyenangkan hingga membawamu ingin ikut menari. visual mereka saat menarikan lagunya pun sangat menarik pandangan. rapi, bersemangat, totalitas, dan multitalenta. aspek-aspek itu yang juga berperan mengapa aku begitu menyukai lagu dan tarian kpop. terdengar dan terlihat sempurna, bukan? mereka sangat-sangat terobsesi untuk memberikan segalanya yang terbaik untuk penggemar kesayangannya. sebenarnya, ada satu alasan aneh lagi karena aku suka kpop--karena bahasa. tapi mungkin itu akan aku bahas lain waktu. 

ah, sayang, akhir-akhir ini penggemar dunia kpop terlalu menuntut sempurna dari pada menikmati. ada kesalahan sedikit yang tidak mereka sukai, mereka mulai tidak toleran dan mengujar kebencian. aku sadar mengenai ini.

sebentar. ini tidak semuanya kok. masih ada banyak penggemar yang sehat dalam mendukung artis kesayangannya. 

mulai jenuh dengan kesempurnaan, ditambah dengan kesedihanku melihat grup kesayanganku bubar dan memulai hidup baru di tempat masing-masing, aku menemukan hal baru juga di dunia ini.

.

.

.

setelah kusadari, beberapa lagu yang aku suka dengar adalah lagu dengan genre seperti lagu jepang. ah, tidak apa-apa, mungkin aku akan segera terbiasa dengan dunia baruku ini.

.

.

.

datanglah masa di mana aku mulai mengenal lagu ber-genre jpop--yang mana di sini aku akan lebih banyak membicarakan khususnya group 48. ada lagu yang aku suka dan tidak--sama, kok, dengan lagu kpop

tapi, yang belum bisa aku toleransi adalah bagaimana terbatasnya mereka dengan talentanya. jiwa perfeksionisku kadang memulai dominansinya. 

"kurang, suaranya bisa lebih baik dari ini,"

"emang gini, ya, dance-nya? ga dibuat rapi?"

"mereka sadar mereka ada di panggung, tapi talenta mereka sepertinya butuh waktu untuk diasah,"

jiwa perfeksionisku terlalu banyak berkomentar. hingga suatu saat, ada sebuah momen di mana aku baru menyadari;

"tapi, mereka begitu bahagia. mereka terlihat seru. aku seperti, juga ingin menari bersama mereka?"

i personally want to say thank you to: Yabuki Nako. meski masa idolnya di Jepang setelah IZ*ONE tidak lama, tapi aku sangat bersyukur. aku akhirnya belajar mengenal dunia baru ini. 

kamu bisa menikmati hidup dengan ketidaksempurnaan. 

menarilah, bernyanyilah, nikmatilah, bersenang-senanglah, tanpa perlu memikirkan ketidaksempurnaanmu. siapa yang suka, maka dia akan menyukaimu. siapa yang tidak suka, maka biarkan mereka membencimu. tetaplah hidup di panggung.

itulah jiwa yang aku rasakan setiap aku menonton panggung dan konser mereka--yang tidak pernah aku temukan dan rasakan sebelumnya. mereka sangat tulus untuk menghibur penggemar.

lalu aku sadar, untuk melanjutkan hidup, aku tidak perlu menjadi sempurna--kita hanya perlu menikmatinya. seberapa baik dan buruknya hidup. 

.

.

.

bagaimanapun,

terima kasih kpop dan jpop-48g


...


ada sebuah kutipan unik yang pernah aku temui di komentar youtube: (credit to anonymous writers)

"kpop: let me show you how amazing we are.

jpop: let's join and enjoy with us to feel amazing."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hey!

Seventeen